Lucunya hidup ini memang selalu tentang datang dan pergi .
meninggalkan dan ditinggalkan .
Saya masih ingat ketika pertama kali datang ketempat ini
setahun yang lalu . Kala itu saya sudah hampir menyerah mencari tempat kos yang
sesuai dengan keinginan . sampai kemudian dari BBM seorang teman , saya
mengetahui tempat ini . saya langsung suka , sayangnya waktu itu nggak ada satu
pun kamar kosong yang bisa saya tempati . dengan berat hati saya pergi “ahh
mungkin belum rezeki saya” . dua hari kemudian saya di telfon oleh yang punya
rumah , katanya sudah ada kamar yang bisa saya tinggali . Saya senang bukan
main . semesta ajaib ! yang namanya jodoh emang ga bakal ketuker .
Saya sehari hari bergaul dengan sepuluh penghuni lainnya , menyenangkan
tinggal disini . Satu satunya yang menyebalkan dan sering kami tertawakan
adalah . . . si Ibu kos yang kelewat cerewet :D
Di tempat ini juga saya berkenalan dengan Putri , yang
akhirnya menjadi salah satu teman terbaik yang pernah saya tau . hari itu , jam
setengah dua belas malam dia mengetuk kamar saya . “kamu tau cara pake mesin
tik ga” katanya . saya yang ketika itu masih tahun satu dan memang pekerjaan
sehari hari saya membuat laporan dengan mesin tik menyanggupi permintaannya
untuk membantu . itu percakapan pertama kami , dan setelah itu banyak hal gila
yang kami lakukan berdua . Banyak sekali !
Hari ini , adalah hari terakhir saya disini . saya akan
pindah . menempati rumah baru , berkenalan dengan teman teman baru .
Bukan karena tempat ini yang udah nggak cocok lagi buat saya
, bukan karna saya udah nggak suka lagi disini , tapi karna saya memang harus
pindah . Rumah kos ini terlalu jauh dari kampus . itu yang menjadi satu satunya
alasan . berat rasanya meninggalkan sesuatu yang kita sukai. tapi memang , ketika sesuatu udah nggak
sanggup lagi kita jalani , merelakannya bukanlah tindakan yang lucu J
Selama berkemas saya banyak merenung .
“mungkin emang bukan kamu yang terbaik buat jadi temen
sebelah kamar aku” kata putri waktu itu setengah bercanda .
“mungkin ndak inyo yang paliang elok untuak wik do . Move on
lah lai , subana move on ! ” bunyi BBM teman curhat saya disaat yang bersamaan
.
Lucu bagaimana akhirnya saya menyangkut pautkan keduanya .
Move on dan pindahan itu mirip ternyata .
Saya , seperti yang beberapa kali saya tulis di blog ini ,
sangat menyukai seorang laki laki . sangat . tapi benarkah ini saatnya saya
‘pindah’ ? berkemas dan meninggalkan segala
perasaan saya dibelakang ? dia dan rumah ini , sama sama sangat saya sukai
Berat sekali rasanya membayangkan move on , karna saya benar
benar nyaman dengan perasaan saya . nyaman , senyaman saya menjadi tetangga
putri .
Tapi bukankan saya sudah pernah begini ? Dulu ketika pertama
kali saya temukan Rumah kos ini , bukankah juga nggak ada kamar kosong buat
saya . begitu juga mungkin perasaan dia . berbulan bulan ini , nggak ada
ruangan yang bisa saya isi di hati dia . . . kalau emang jodoh mungkin seperti Ibu kos saya
suatu hari dia akan ‘memanggil’ . Tapi kalau memang takdir saya dan dia tidak
digariskan untuk saling bersinggungan , ya mau gimana lagi. . . saya nggak bisa
menunggu selamanya J
Dan bukankah Tuhan itu Maha Baik ? kalau dulu Dia bisa menyatukan kembali Habibie
dan Ainun yang kisah cinta nya melegenda itu , atau bisa mempertemukan kembali Adam
dan Hawa setelah dipisahkan , dibuang dari surga dengan jarak sebesar dunia. Jadi
apalagi yang harus saya takutkan . Pada saya dititipkan Tuhan perasaan yang
sebegini hebat , Dibiarkannya saya menyayangi sebegini banyak . . . itu semua
pasti demi tujuan yang baik, bukan ? maka jalani sajalah seadanya . sesederhana
mungkin.
Begini saja , saya bahagia . bahagia sekali . bukankah
menjadi bahagia adalah hal yang paling krusial dalam hidup ?
Saya relakan dia , agar juga bisa menjalani yang terbaik
buat hidupnya . Semoga seperti saya , dia juga bisa dipelihara oleh kebahagiaan . Mungkin saya memang nggak bisa
bikin diaa cukup bahagia , tapi ngebiarin dia hidup dengan senang , saya pasti
bisa . apapun caranya J
Saya dan dia ,
mungkin seperti dua buah tanda koma yang saling bertangkupan . Dua koma dari
kamus yang berbeda , yang tanpa janji . . . bertemu disebuah puisi .